Kamis, 29 Desember 2011

Manajemen Benci dan Cinta

Empat abad silam, setiap pagi seorang lelaki menemui seorang pengemis yahudi tua renta, tak bergigi, lumpuh serta buta kedua matanya, untuk melembutkan makanannya. Pengemis itu begitu membenci Islam sebagaimana ia membenci Rosulullah saw.

Saking begitu besar kebenciannya terhadap Rasulullah, sehingga setiap harinya ia senantiasa mencaci maki Rasulullah saw. Ia memuntahkan kebenciannya kepada Nabi yang datang dari bangsa Arab, bukan Yahudi.

Selain melembutkan makanan, lelaki itu juga memberikan suap demi suap makanan ke mulut sang pengemis tua itu. Dan pada setiap kali suapan itu pula, sang pengemis berkata “bunuh Muhammad... bunuh Muhammad” dan berbagai cacian yang terus keluar dari mulutnya.